- Back to Home »
- Memahami Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar Bergerak
Dalam
merekam gambar perlu penentuan sudut pandang/framing agar objek yang
disajikan hasilnya lebih baih dan indah. Bidang pandangan/framing adalah
suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang
pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya
dengan latar belakang.
Macam-macam framing yaitu :
*
ELS (Extreme Long Shot) : Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan
bidang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek
utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.
*
LS (Long Shot) : Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih
dekat daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil
dibandingkat latar keseluruhan.
*
MLS (Medium Long Shot) : Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia
biasanya ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot
ini. Latar belakang dan objek utama pun juga nampak sebanding.
*
MCU (Medium Close Up) : Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari
bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam
dunia perfilman
*
CU (Close Up) : Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama
dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia
biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.
*
BCU (Big Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh
manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat
detilnya.
* ECU (Extreme Close Up) : Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi layar.
Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :
1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
a. Bird Eye View
Pengambilan
gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain
yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya
menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
b. High Angle
Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c. Low Angle
Pengambilan
gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini
merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut
pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
d. Eye Level
Pengambilan
gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan
dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya
memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
e. Frog Level
Sudut
pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek
berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
2. Ukuran gambar (frame size)
a. Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan
gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada
tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
b. Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
c. Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.
d. Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
e. Mid Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
f. Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
g. Full Shoot (FS)
Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
h. Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
i. Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan
gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara
utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari
lingkungannya.
j. 1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
k. 2 Shoot
pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.
l. 3 shoot
pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
m. Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.
3. Gerakan kamera (moving camera)
a. Zooming (In/Out)
Gerakan
yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek,
gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan
kameramen hanya mengoperasikannya saja.
b. Panning (Left/Right)
Yang
dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke
kanan atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi
tripodnya yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.
c. Tilting (Up/Down)
Gerakan
tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod
sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
d. Dolly (In/Out)
Gerakan
yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan
Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi
roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
e. Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
f. Framing (In/Out)
Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framming shot.
g. Fading (In/Out)
Merupakan
pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk
menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang
ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade
out.
h. Crane Shoot.
Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan
bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.
4. Gerakan objek (moving object)
a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke kanan.
b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.